Seekor Kuda



bersedia (sepertinya)
siap (tidak)
ya!

derap derap derap berderap
kakimu bahkan sebelum mafhum
kau satu di antara tak terhitung atlet
lari di lintasan balap

dentum dentum dentum berdentum
jantungmu biar udara merangsek
masuk ke paru-paru yang kausangka
berlubang tak kunjung penuh

alkisah, seekor kuda sedih nan ringkih berlari dan
terkapar megap-megap, dihampiri beruk abu-abu:
“akan semakin mudah. setiap hari,
akan sedikit lebih mudah.”

dan karenanya kau terus melaju
tersalip terjengkang tersungkur
dengan atau tanpa pendukung

meski tak gagah meski tak kencang
meski bukan kuda pacu peraih mahkota
lari di lintasan balap

yang penting sampai garis tuju
yang penting sampai garis tuju



seekor kuda tua meringkik-ringkik berlari
dipecuti nadir dan kenangan masa kecil dan
banyak bir dan sedikit maaf atau terima kasih
juga pelajaran dari orang asing: “akan semakin
mudah. tapi, harus tiap hari. itulah yang tersulit.”


akan semakin mudah, tapi harus tiap hari
akan semakin mudah, tapi harus tiap hari






hhhh mau peluk kuda tua depresi alkoholik kesayanganku :((
funny how an animated sitcom of a mentally deranged talking horse could mend your soul.

photo by daniel olah on unsplash

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.